Grebeg Sudiro adalah perayaan grebeg yang menggabungkan budaya Jawa dan budaya Tionghoa di Sudiroprajan, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Perayaan ini awalnya dilakukan untuk tradisi Islam seperti Maulid Nabi Muhammad, Muharram, Idul Fitri dan Idul Adha.
Grebeg Sudiro dirintis oleh Oei Bengki, Sarjono Lelono Putro, dan Kamajaya dengan persetujuan dari Lurah Sudiroprajan beserta jajaran aparatnya. Perintisannya juga mendapat dukungan para budayawan, tokoh masyarakat serta Lembaga Swadaya Masyarakat di Kota Surakarta.
Perayaan Grebeg Sudiro terdiri dari dua kegiatan pokok, yaitu:
Grebeg Sudiro telah menjadi salah satu ikon pariwisata di Kota Surakarta. Perayaan ini selalu menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Berikut adalah beberapa hal menarik yang dapat dilihat pada Grebeg Sudiro:
Grebeg Sudiro merupakan perayaan yang sarat akan makna. Perayaan ini tidak hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga merupakan simbol kerukunan dan toleransi antara dua etnis yang berbeda, yaitu Jawa dan Tionghoa.